Pernahkah kamu tuh membayangkan mendapatkan penghasilan besar tanpa harus bekerja keras? Pernahkah kamu juga mendambakan pekerjaan yang fleksibel dan dapat dilakukan dari mana saja? Jika ya, "Lazy Girl Jobs" mungkin jawaban yang kamu cari.

Di balik julukannya yang unik, "Lazy Girl Jobs" sebenarnya adalah berbagai peluang kerja yang memungkinkan kamu untuk menghasilkan uang dengan mudah dan tanpa stres "Tanpa keringat di pantat". Pekerjaan ini umumnya tidak memerlukan keahlian khusus, sehingga siapapun bisa mencobanya.

Penasaran bagaimana cara meraih penghasilan tanpa ribet dengan "Lazy Girl Jobs"? 


Lazy Girl Jobs

Lazy Girl Jobs menjadi populer saat ini. Fenomena ini relatif baru terutama di kalangan pekerja Generasi Z. Mengapa tidak? Coba bayangkan, kita melakukan pekerjaan mudah, rendah stres tapi bergaji tinggi. Menarik bukan. Lazy Girl Jobs Paling Santuy deh. Oye Oye.

Awalnya kita mengenal Quiet quitting yaitu ketika kita mulai tidak tertarik dan secara diam tidak lagi mau terlibat dalam pekerjaan, walaupun secara resmi memang tidak mengundurkan diri. Gabut bangetlah, hehehe. Tapi, rasa-rasanya itu tidak benar kan. Lalu revolusi ini terjadi.



Awalnya Tuh Disini

Lazy Girl Jobs mewakili revolusi budaya kerja yang gila-gilaan. Mau berhenti tapi butuh uang. Caption nya - Anti budak korporasi, dengan mengatakan “cukup sudah! kami tidak mau mengorbankan hidup untuk pekerjaan menumpuk”. Not happy ever after.

Dan Lazy Girl Jobs menjadi pilihan. *Eng Ing Eng. Mereka melihat tren ini sebagai ‘obat sehat’ dari dunia korporasi yang terlalu banyak kerja tapi hasilnya sama, “Salah Semua”. Mereka tidak mau dilantik sebagai “The Best Employee of the Year”, yang mengharuskan mengorbankan kualitas hidup. Kasihan tuh yayang gak pernah diperhatikan.


Jobs Paling Santuy

Lazy Girl Jobs mungkin tipikal paling santuy. Pekerjaan ini sering kali dilakukan secara remote serta memiliki jam kerja yang lebih fleksibel dalam penerapannya, sehingga memungkinkan kita sebagai pekerja memiliki work-life balance yang lebih baik.

Pekerjaan ini bukanlah pekerjaan untuk "orang malas" dalam artian Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sebenarnya pekerjaan ini membutuhkan keterampilan tinggi, pengalaman yang lebih banyak, dan pastinya harus mandiri. Kemandirian bekerja dengan terorganisir penuh. Namun, memang menawarkan tingkat fleksibilitas dan kebebasan tertentu. Dan ini yang menarik.


Santuy Bukan Pemalas

Menjadi ‘Lazy Girl Jobs’ semata-mata usaha untuk pencegahan burnout “Aku lelah” dan bukan karena kami 'malas'. Memproklamirkan diri sebagai "Lazy Girl Jobs" adalah cara satir untuk memberikan ‘jari tengah’ kepada para kritikus kurus beruban, yang memberi mereka label "malas".

Mereka menolak untuk menyerah pada istilah “Banting Tulang” yang itu disematkan pada generasi pendahulu mereka. Generasi perintis yang mulai tergantikan. Mereka mau kerja pintar, kontrol penuh, dan bukan kerja ugal-ugalan yang tidak terorganisir. Poin pentingnya adalah melakukan yang terbaik yang kita bisa dengan apa yang kita miliki, tanpa melebihkan bahkan mengurangi. #ItuSaja.



Menjadi Lazy Girl Jobs

Bagaimana menjadi yang demikian?

Jika kamu tertarik, ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk meningkatkan peluang kamu mendapatkan pekerjaan semacam ini. Pertama kali yang penting adalah kamu harus bisa mengembangkan keterampilan yang di butuhkan di dalam ekonomi gig, seperti: kemampuan dalam menulis, mengedit, pemasaran media sosial, dan juga input data, serta kemampuan lainnya yang terkait.

Kedua yaitu kamu memiliki jaringan yang cukup luas dengan orang-orang yang bekerja pada jenis pekerjaan semacam ini. Dan yang Terakhir adalah mampu dan siap bernegosiasi dalam hal pembagian jam kerja yang fleksibel dan penghasilan yang pantas.

Beberapa contoh Lazy Girl Jobs, antara lain: Asisten virtual, Penulis konten, input data, layanan pelanggan, Resepsionis, Penerjemah, Manajer media sosial, TikTokers, Insinyur perangkat lunak, Analis keuangan, Manajer pemasaran, dan Manajer proyek, serta masih banyak lagi lainnya.


Mengapa Lazy Girl Jobs menjadi populer

Ada banyak alasan mengapa Lazy Girl Jobs menjadi populer. Tahukah kamu bahwa Gen Z lebih mengutamakan work-life balance daripada seniornya atau generasi sebelumnya. Mereka ingin memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri, keluarga, teman, dan mengembangkan bisnis mereka sendiri.

Ekonomi gig telah menciptakan lebih banyak peluang untuk pekerjaan yang dapat dilakukan dari mana dan kapan saja. Hal ini memungkinkan pekerja untuk memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam hal jam kerja dan lokasi.

Perusahaan saat ini juga semakin sadar pentingnya kesejahteraan Employee. Mereka menawarkan berbagai manfaat untuk membantu karyawan mengelola stres dan menjaga kesehatan mental mereka.


Rahasia Di Balik Catatan

Tentu saja, tidak semua orang bisa dan cocok untuk jenis pekerjaan semacam ini. Beberapa orang membutuhkan pekerjaan yang lebih menantang dengan hasil yang memuaskan. Namun, bagi mereka yang mencari keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan, Lazy Girl Jobs dapat menjadi pilihan yang tepat.

Belajarlah dari seorang ahli kuda. Ia mengatakan bahwa untuk pergi lambat dan pulang lebih cepat. Ini pun berlaku dalam semua hal, termasuk hidup kita. Kita hidup seolah-olah tidak ada cukup waktu, terburu-buru, dan saling menyikut untuk tujuan yang sama, yaitu kerja.

Jika kita melakukan segala sesuatu dengan tenang dan hati-hati, kita akan menyelesaikannya dengan lebih cepat, akurat, zero error dan lebih sedikit stres. Tapi jangan pernah berharap itu akan mudah. Intinya adalah lakukan pekerjaan yang sulit terlebih dahulu, pekerjaan mudah akan mengurus diri mereka sendiri.

--------------


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama