Woow! Pernahkah kamu merasa begitu kenyang “full” dan lemas setelah makan buanyak banget, hingga ‘Teparr!” rasanya ingin tidur sepanjang siang? Jika yaa, kamu mungkin telah mengalami "food coma". Istilah yang terdengar lucu, tetapi sensasi mengantuk dan lemas setelah makan ini sebenarnya cukup umum terjadi.


Bagai libur singkat di siang hari. Zzzzzzz...

Bayangkan tubuh kamu yang gede, montok, imut itu sebagai sebuah negara. Saat kamu lahap menyantap hidangan lezat, pesta besar diadakan di negara tersebut. Semua organ bekerja keras untuk mencerna makanan yang masuk, “daging bakar, ayam kecap, udang tepung, ikan saus padang, termasuk nasi dua piring beserta es teh manis” bagaikan para pekerja yang sibuk melayani tamu.

Nah ini dia,"food coma" terjadi ketika semua "pekerja" ini kelelahan, dan "negara" kamu pun ikut merasakan gejolak kesibukannya. “Berkeringat deras” kerja keras. Akibatnya rasa kantuk dan lemas menyerang dengan sangat luar biasa. Duduk senderan, jadi bodoh kita. Diam karena malas bicara, kebanyakan ngunyah.

 

Kita Mulai dengan Penyebabnya

Food coma, atau rasa kantuk dan lemas setelah makan besar, disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. Salah satu yang utama adalah peningkatan aliran darah ke sistem pencernaan saat kita makan. Tubuh kita mengalihkan darah ke perut dan usus untuk membantu pencernaan, yang dapat membuat kamu merasa lebih lelah secara keseluruhan.

Selain itu, makanan yang kamu konsumsi juga berperan. Makanan tinggi lemak dan karbohidrat lebih cenderung menyebabkan food coma dibandingkan makanan yang lebih seimbang. Hal ini karena tubuh membutuhkan lebih banyak energi untuk mencerna makanan tersebut, yang dapat menyebabkan kelelahan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa...

Pelepasan hormon melatonin juga dapat berkontribusi pada food coma. Melatonin adalah hormon yang membantu mengatur siklus tidur-bangun tubuh kita. Makanan tertentu, seperti kalkun dan ceri, dapat meningkatkan kadar melatonin, yang dapat membuat kamu merasa lebih mengantuk.

Meskipun food coma umumnya tidak berbahaya, tentu saja hal itu bisa mengganggu aktivitas sehari-hari kita ding. Dengan memahami penyebabnya, kita dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegahnya, seperti makan makanan yang lebih seimbang dan berolahraga secara teratur.



Tips Menghindari

Makan yang baik adalah bentuk paling sempurna dari kenyamanan. Urusan tentang makan memakan, itu tidak lebih jauh tentang persoalan “apa yang akan kamu putuskan”. Lagi pula tak ada yang memaksa tangan mu untuk mengambil makanan, dan memasukkannya ke dalam mulut.

Jadi,

Ini karena Food coma, rasa kantuk dan lemas setelah makan, bisa mengganggu aktivitas harian kita. Tapi, jangan terlalu khawatir! Ada beberapa wejangan sederhana untuk menghindarinya. Apaan itu?

 

Atur porsi makan

Makan itu tak harus sebakul kali mahh. Hindari makan berlebihan dong!, terutama makanan tinggi karbohidrat dan lemak. Makanlah dengan porsi kecil dan perhatikan sinyal lapar dan kenyang tubuh kamu.

 

Pilih makanan kaya serat

Banyak makan serat baik untuk tubuh kita. Serat membantu memperlambat pencernaan dan pelepasan gula ke dalam darah, sehingga kamu merasa kenyang lebih lama dan terhindar dari rasa kantuk. Pilihlah karbohidrat kompleks seperti nasi merah, oatmeal, dan roti gandum utuh.

 

Lebih banyak protein

Protein membantu tubuh kamu merasa kenyang dan stabilkan kadar gula darah. Konsumsi protein tanpa lemak seperti ikan, ayam tanpa kulit, dan kacang-kacangan. Bukannya makan nasi dan mie yang dibanyakin yaa.

 

Sarapan lebih pagi

Sarapan adalah salah satu waktu baik untuk makan. Kami sebut itu dengan Sahur. Sarapan penting untuk memberikan energi dan mencegah rasa lapar berlebihan saat makan siang. Pilihlah sarapan yang seimbang dengan karbohidrat kompleks, protein, dan serat.

 

Tetap terhidrasi

Jutaan orang telah hidup tanpa bicara, tapi tidak seorang pun bisa tanpa air. Minumlah air putih yang cukup sebelum, dan setelah makan. Seteguk demi seteguk. Dehidrasi dapat memperburuk rasa lelah dan kantuk.

 

Bergerak setelahnya

Jika kamu ingin urusanmu selesai sampai hari ini, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah bergeraklah, selesaikan itu. Lakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki setelah makan untuk membantu pencernaan dan meningkatkan energi. Hindari tidur siang setelah makan berat.

 

Cukupkan Tidur

Kurang tidur dapat memperburuk raut muka, menambah rasa lelah, dan meningkatkan risiko food coma. Pastikan kamu tidur 7-8 jam setiap malam. Tidak ada yang membuat kamu merasa lebih baik daripada saat naik ke tempat tidur yang sangat nyaman.

Mengapa kita tidak bangun lakukan itu setiap hari? Nyamannya tempat tidur, bisa membuat satu perbedaan. Paling tidak itu bisa menjaga mimpimu di malam hari. Dan ini sebenar-benarnya kesehatan.

 

Koma Setelah Makan? Gak Bahaya Ta

Food coma itu umum terjadi dan tidak berbahaya, namun kadang mengganggu jika sedang banyak-banyaknya urusan. Dengan memahami penyebab dan menerapkan beberapa anjuran sederhana seperti yang dibahas di atas, kamu dapat menghindari food coma dan menikmati makanan tanpa rasa kantuk dan lemas.

Kunci utama untuk menghindari food coma adalah makan dengan seimbang, menjaga hidrasi, dan tetap aktif bergerak.

Bagian dari kesuksesan dalam hidup adalah makan apapun yang kamu inginkan dan biarkan makanan itu tercerna. Soal ketiduran setelahnya itu urusan lain. Karena sejatinya, seseorang tidak bisa berpikir lebih jernih, memberi perhatian dengan benar, dan tidur dengan nyenyak jika belum makan dengan baik.

Hewan makan, seperti manusia juga butuh makan. Tapi, hanya orang yang berpikir, tahu bagaimana cara makan. Mereka tahu bahwa makanan adalah simbol dari perhatian, ketika kata-kata tidak bisa kita ungkapkan, untuk menjadi tawa lebar di tempat dimana ada makanan.

Sebelum makan bacalah Bismillah, diakhiri dengan Alhamdulillah.




Post a Comment

Lebih baru Lebih lama