Pernahkah kamu merasa seperti hamster dalam roda yang terus berputar? Terjebak dalam rutinitas yang melelahkan, bekerja keras demi memenuhi kebutuhan hidup yang tak kunjung usai. Itulah gambaran klasik dari siklus rat race yang banyak dialami oleh masyarakat modern. Bangun pagi, berangkat kerja, pulang malam, lalu mengulanginya lagi keesokan hari. Bagi sebagian orang, kehidupan ini terasa begitu monoton dan membosankan. 


Terkurung di dalam Siklus Rat Race

Hidup dengan gaya “Pay Check To Pay Check mirip-mirip gali lubang tutup lubang. Hampir gila! Menghabiskan semua penghasilan, kantung celana bolong untuk memenuhi gaya hidup dengan summary report: “Tidak ada sisa uang”. Kehilangan Mode Money Dial (pengelolaan keuangan) yang jelas, dan membuat hidup menjadi kepanasan. Rambut beruban, kriting, dan berantakan.

Panas melihat kolega, Peer Group, atau teman, yang menempatkan money dial mereka pada pos-pos yang tidak sepadan "jika itu kita lakukan". Membeli Moda transportasi Honda terbaru, istri baru atau iPhone baru, misalnya.

Money Dial penting kita terapkan agar kita tidak ikut-ikutan dan terbelenggu dalam rat rece yang tidak ada ujungnya. Seperti tagihan kredit rumah yang nyatanya bukan milik sendiri, ngebut di lintasan dan pada akhirnya kelelahan karena kehilangan garis finish. Dan di setiap perempatan lagi-lagi healing bagai orang paling stress di dunia, dan berpacu kembali mengejar bayang-bayang orang lain. Yaa... itu bisa jadi kamu orangnya.

 

Money Dial ku Berantakan

Merupakan satu konsep pengelolaan keuangan yang membagi uang keluar menjadi beberapa bagian-bagian kategori. Menyesuaikan jumlah pengeluaran di masing-masing kategori sesuai dengan tujuan dan kebutuhan.

Menggunakan analogi dial telepon, di mana setiap kategori pengeluaran diwakili oleh satu angka pada dial. 1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Konsep ini sungguh membantu seseorang untuk lebih memahami pola pengeluaran dan membuat satu putusan dalam hal keuangan yang lebih bijak, bukan bajak.

Dengan membagi pengeluaran, kita tahu kemana uang itu dipakai, untuk apa digunakan, dan terbuang kemana ia. Penyesuaian jumlah pengeluaran pada bagian-bagian dari kategori memudahkan kita mencapai keseimbangan dalam penggunaan.


Ketika Hidup Dalam Dunia Rat Race

Dunia Rat Race berasal dari analogi tikus yang berlari di roda yang berputar. Sang Tikus terus berlari dan berlari. Tidak punya tujuan mau kemana neeh. Habis makan lari kembali. Sama halnya dengan kondisi seseorang yang bekerja keras untuk mendapatkan sejumlah uang tetapi diakhir cerita tidak ada yang dicapai.

Pastinya wajib kita kerja untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti: sandang, pangan dan papan, tetapi setelah semua kebutuhan terpenuhi, malah dihabiskan untuk membeli barang-barang yang tidak kita butuhkan. Orang yang terjebak dalam rat race biasanya terjebak ke dalam beberapa faktor, seperti: Gaya hidup yang konsumtif, kurang perencanaan keuangan, dan Tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas.

Orang yang memiliki gaya hidup konsumtif cenderung menghabiskan uang. Boro-boro mau berinvestasi, menyisihkan uang untuk ditabung saja, tidak mereka lakukan. Biasanya dalam pengeluaran, tak pernah pikir panjang. Asal ia mau, Ayoo ajah. Tanpa arah dan tanpa hitungan. Biasanya menyebabkan mereka merasa tidak puas dan pada akhir episode bertindak culas.


Gaya Main Pay check to pay check

Relate dari apa yang kita bicarakan, kamu yang hidup dengan gaya ‘pay check to pay check biasanya memiliki siklus keuangan yang selalu sama. Dimulai dari nol dan berakhir diangka nol juga, layaknya SPBU.

Bekerja keras banting tulang untuk mendapatkan gaji, kemudian menggunakan gaji tersebut untuk kebutuhan hidup dan membayar hutang. Dengan alasan “Pendapatan ku rendah dan utang ku banyak”. Makanya jangan terlalu setia dengan atasan. Cari beberapa peluang dan kemungkinan untuk berkembang lagi mandiri.

 

Apa Yang Bisa Kita Lakukan

Jika hidup sudah begini, apa yang kita kudu lakukan. Bagaimana penerapan yang baik tentang Money Dial ini. Bukan basa-basi dari kami, berikut beberapa langkah untuk menerapkan konsep money dial, antara lain:


1. Kategori pengeluaran

Menentukan pos pengeluaran ke dalam kategori itu sangatlah penting. Kategori pengeluaran dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, misalnya untuk kebutuhan pokok, gaya hidup, investasi, tabungan dan keinginan. Buat daftar semua pengeluaran, baik pengeluaran rutin maupun tidak. Kelompokkan pengeluaran tersebut, dan sesuaikan.




2. Tujuan keuangan

Tentukan tujuan keuangan yang ingin dicapai. Tujuan keuangan dapat berupa jangka pendek, menengah, atau panjang, misalnya untuk membeli rumah, menabung untuk pensiun, atau berlibur. Mendapatkan uang itu bagaikan menggali pada gundukan jarum. Menghabiskan uang seperti air meresap ke pasir.


3. Hitung anggaran untuk masing-masing kategori

Setelah menentukan kategori pengeluaran, A, B C, dan D, hitung anggaran untuk masing-masing kategori. Anggaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan keuangan. Ingat Pak, Bu, uang bukan satu-satunya jawaban, tapi itu bisa membuat perbedaan. Penghasilan kita itu ibarat sepatu: jika terlalu kecil, pasti sakit dan menjepit. Tetapi jika terlalu besar, mereka membuat kita tidak nyaman dan tersandung dalam perjalanan.


4. Lacak pengeluaran

Setelah menetapkan anggaran, lacak pengeluaran kita untuk memastikan bahwa itu tidak melebihi anggaran dan juga agar tidak salah alamat. Waspadalah terhadap biaya-biaya yang nilainya kecil, sebuah kebocoran kecil bisa menenggelamkan kapal yang besar, Lho. Dengan melacak pengeluaran, bukan seberapa banyak kita bisa menghasilkan uang, melainkan “untuk tujuan apa uang itu kamu gunakan”.


5. Lakukan penyesuaian jika diperlukan

Jika kita menemukan bahwa sering melebihi anggaran di suatu kategori, lakukan penyesuaian anggaran. Uang itu seperti pupuk, kita harus menyebarkannya atau ia akan menjadi busuk dan berbau. Tidak ada hal yang begitu membentuk kebiasaan seseorang selain uang. Maka, gunakan alat bayar itu dengan bijak. Jika terlalu berlebihan di kurangi dan jika di rasa terlalu sedikit, sangat bijak untuk ditambah.

 

Beberapa Tips

Tidak ada yang salah jika kita menggunakan uang kita sesuai dengan maunya kita. Tapi ingat, masih ada hari esok. Jangan lupa juga, menabung itu bukan hanya menyisihkan uang untuk kebutuhan kemudian, tetapi sedekah pun merupakah tabungan di hari esok yang panas.

Dyarinotescom rangkum beberapa tips untuk menerapkan konsep money dial, yakni:

1. Jadilah Realistis

Jangan menetapkan anggaran yang terlalu ketat, karena hal ini dapat membuat kamu stres dan akhirnya Knock out. Tujuan realistis itu membuat uang (keuangan) sebagai pelayan, bukan sebagai tuan atau ekonomi yang sesungguhnya. Memperjuangkan "maunya kita" harus Realistis, bukan harga Mati.

Berbuat yang terbaik pada titik di mana kita berdiri, itulah sesungguhnya sikap. Keinginan bahwa "Aku butuh ini" harus kita jalani dengan akal sehat. Jangan bermimpi bahwa sesuatu yang kamu inginkan akan baik untukmu. Bisa jadi itu tidak lebih berharga dari sebuah upil di hidung.


2. Mulailah dari hal-hal yang kecil

Jika kamu merasa kewalahan, mulailah dari hal-hal yang kecil, misalnya dengan mengurangi pengeluaran untuk cemilan, makanan atau transportasi. Naik trasportasi umum juga tidak begitu buruk. Saat ini sudah cukup layak untuk kita wara-wiri.

Detail kecil itulah yang penting. Bisa saja hal-hal kecil membuat hal-hal besar terjadi. Jarang sekali ada kesempatan ditawarkan untuk melakukan banyak hal sekaligus. Kebesaran sejati terdiri dari 1 dan 2 hal-hal hebat dalam komponen kecil.


3. Sabar Cuy

Perubahan tidak terjadi dalam semalam. Butuh waktu dan usaha untuk menerapkan konsep money dial dan mencapai tujuan keuangan. Banyak orang menghabiskan uang yang mereka kumpulkan untuk membeli barang yang tidak mereka inginkan, dan lucunya lagi, itu hanya untuk membuat terkesan orang yang tidak mereka suka.



4. Perjelas Kemana Perginya

Perjelas kemana perginya uang yang kita gunakan. Perilakumu didasarkan pada keyakinan bahwa "Ini sudah tepat arahnya", dan apa yang kamu lakukan, katakan secara berulang, bisa membantu mengembangkan kebiasaan dalam mengelola keuangan.

Kebiasaan lama akan membuatmu terjebak, dan lagi pula tidak akan terbuka pintu untuk peluang baru jika kita terus dan terus melakukan hal tersebut. Perjelas dompetmu untuk pensiun di esok hari saat alis dan rambut sudah beruban.


5. Anggaran keuangan

Buat anggaran keuangan jangan asal-asalan. Rinci secara mendalam. Perencanaan keuangan memberi tahu kamu kemana uang itu akan di gunakan, bukan membuat kita menjadi penasaran “kemana uang mau atau sudah kamu gunakan”. Uang ini punya mu dan bukan anggaran pemerintah yang harus di serap sebanyak-banyaknya. Pergunakan anggaran yang ada dengan baik dan terkendali.


6. Pengeluaran yang tidak perlu

Pengeluaran yang tidak perlu spin off saja. Maksudnya di buang dari list kebutuhan. Membiarkan diri di kuasai oleh "aku mau ini dan itu" sama saja menyerahkan hidup pada keadaan yang tidak pasti. Kontrol diri dari gelap mata untuk berbelanja.

Jika satu-satunya mimpi yang kita miliki adalah tentang kehidupan yang sempurna dengan pernak-pernik “Semua serba ada”, Hey kawan! pasti kamu kecewa, karena yang seperti itu tidak bisa menjadi kenyataan di dunia nyata. Itu hanya ada di dunia Anime saja.


7. Tambah penghasilan

Penghasilan tambahan sangat dibutuhkan untuk kamu yang terlilit hutang. Tinggalkan cara-cara yang tidak baik seperti: korupsi dan mencuri. Lebih baik tidak makan di malam hari sehingga tidur tidak nyenyak, daripada bangun pagi pusing memikirkan hutang.

Jangan pernah pula menghabiskan uang dari hasil hutang sebelum kamu yakin betul dan pasti bisa mengembalikannya. Cari dahulu “Sumber bayarnya dari mana?” Seratus, dua ratus tetaplah hutang yang harus kamu bayarkan.

 

Catatan Kecil

Konsep money dial adalah salah satu cara untuk mengelola keuangan dengan lebih baik. Dengan menerapkan ini, kamu dapat lebih memahami “apa saja kebutuhanmu”, dan “bagaimana itu di keluarkan” sehingga tercapai sudah garis akhir dari tujuan keuangan yaitu keseimbangan.

Paman dan Bibi, Uang tidak pernah membodohi siapa pun, melainkan hanya menunjukkan siapa kita. Wangi atau berbau ketiak. Uang adalah hamba yang baik, namun ia adalah tuan yang buruk. Semua akan tahu jika kamu memiliki uang, orang berpikir kamu seorang yang bijaksana, tampan, cantik, dan mampu bernyanyi seperti burung.

Salam Dyarinotescom.



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama