Di era modern seperti sekarang, skill dan pengalaman bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan menjadi kebutuhan mutlak. Kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan menjadi kunci kesuksesan. Ada beberapa orang begitu mudah mengatasi masalah yang rumit, dan ada juga yang tidak. Mengapa begitu? Jawabannya sederhana: skill dan pengalaman.

Kedua hal inilah yang membedakan mereka dengan lainnya.

Pernahkah kamu mendengar cerita tentang seorang teknisi dan palu kecilnya? Kisah berikut mungkin terdengar sederhana, namun di balik tindakan sederhana itu tersimpan nilai dari pengalaman dan keahlian yang luar biasa. Kisah yang akan membawa kita pada pemahaman tentang “mengapa skill dan pengalaman memiliki nilai yang sangat tinggi?”

 

Itu Karena Skill dan Pengalaman

Sebuah kapal raksasa terhenti di tengah lautan luas. Mesinnya mati, dan tak seorang pun mampu menghidupkannya kembali. Berbagai upaya telah mereka lakukan, namun semuanya sia-sia. Dalam keputusasaan, pemilik kapal memutuskan untuk mendatangkan seorang insinyur mekanik yang telah berpengalaman selama lebih dari 25 tahun.

Beberapa hari kemudian yang ditunggu-tunggu akhirnya datang membawa harapan. Teknisi senior ini tiba dan segera melakukan pemeriksaan menyeluruh pada mesin raksasa tersebut. Ia memeriksa dari atas ke bawah, dari kiri hingga kanan. Dengan cermat, ia mengamati setiap inci dari mesin.

Berpengalaman dalam mengamati.

Setelah beberapa saat, ia mengulurkan tangan ke dalam kotak peralatannya. Dari sanalah, ia mengeluarkan sebuah palu kecil yang tampak sederhana. Dengan gerakan pasti, ia mendekati mesin dan memposisikan palu tepat di atas titik yang telah ia identifikasi. "Ting!" suara ketukan palu memecah keheningan ruang mesin. Namun, teknisi itu tidak berhenti sampai di situ. Dengan ketukan-ketukan berikutnya yang semakin terarah, "Tong, teng!", ia seolah sedang berkomunikasi dengan mesin tersebut.

 

Skill diluar nalar.

Yups, benar saja, mesin kapal yang harganya jutaan dollar itu, hidup kembali dan kapal pun dapat melanjutkan perjalanannya. Pemilik kapal takjub atas kecepatan dan kemudahan teknisi dalam memperbaiki mesin. Oleh karena kemahiran sang teknisi ia meminta rincian tagihan. “Sungguh hebat. Jadi berapa ongkosnya pak?”

Dengan tenang, teknisi tersebut memberikan selembar invoice dengan total 300 juta rupiah. Pemilik kapal terperangah dan meminta rincian biaya yang lebih detail. “Yakin ini pak, Gak salah lihat kah saya?”

Dengan senyum, Sang Teknisi pun menjelaskan, "Untuk jasa memukul dengan palu, saya kenakan biaya 1 juta rupiah. Sedangkan untuk mengetahui di mana dan bagaimana cara memukul, saya kenakan biaya 299 juta rupiah."

Woow!

 

Mengapa Begitu Mahal?

Kisah teknisi ini mengajarkan kita bahwa pembelajaran adalah proses seumur hidup. Selama 25 tahun, ia tidak hanya bekerja, tetapi juga belajar. Setiap mesin yang Teknisi perbaiki, setiap masalah yang diatasi, adalah sebuah pelajaran dan pengalaman berharga.

Ia tidak terjebak dalam zona nyaman, melainkan terus menggali pengetahuan baru, mengikuti perkembangan teknologi, dan mengasah keterampilan. Satu dua ketukan palu yang sederhana itu adalah manifestasi dari proses pembelajaran yang panjang dan berkelanjutan.

Membuktikan bahwa seorang ahli sejati adalah mereka yang tidak pernah berhenti belajar dan beradaptasi.

 

Apa Yang Bisa Kita Ambil Petik

Ketika kita membayar jasa seseorang, kita sebenarnya berinvestasi pada pengetahuan yang telah mereka akumulasi selama bertahun-tahun. Setiap ketukan palu, setiap keputusan yang diambil, adalah hasil dari ribuan jam belajar, berlatih, dan memecahkan masalah.

Dengan kata lain, kita tidak hanya membayar untuk menyelesaikan masalah saat ini, tetapi juga untuk menghindari masalah serupa di masa depan. Pengalaman mereka adalah asuransi bagi kita, memberikan ketenangan dan kemantapan bahwa pekerjaan akan selesai dengan baik ketika keahlian dan pengalaman disatukan.

 

Salam Dyarinotescom.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama